BAB
12
Perencanaan, Instruksi, dan
Teknologi
Perencanaan
Perencanaan
Instruksional
Adalah pengembangan
atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran.
Kerangka
Waktu
Menyusun rencana waktu
yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan
dan kapan melakukannya, atau perlu focus pada “tugas” dan “waktu”. Berikut ini
contoh rencana dan tugas.
Apa
yang Perlu Diperlukan
1.
Menentukan tujuan instruksional
2.
Merencanakan kegiatan
3.
Menentukan prioritas
Waktu
Melakukannya
4.
Membuat estimasi waktu
5.
Membuat jadwal
6.
Fleksibel
Perencanaan
dan Instruksi Pelajaran Teacher-Centered
Biasanya, focus di
sekolah adalah pada perencanaan dan instruksi guru.
Perencanaan
Pelajaran Teacher-Centered
Tiga alat umum di
sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered:
Menciptakan
Sasaran Behavioral.
Sasaran Behavioral (behavioral
objectives) adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan
terjadi dalam kinerja murid.
Menganalisis
Tugas
Adalah memecah tugas
kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen.
Menyusun
Taksonomi Instruksional.
Taksonomi
adalah
system klasifikasi. Taksonomi Bloom ini
mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain: kognitif, afektif,
dan psikomotor.
Domain Kognitif
·
Pengetahuan : murid punya kemampuan
untuk menngingat informasi.
·
Pemahaman : murid memahami informasi dan
dapat menerangkannya dengan menggunakan kalimat mereka sendiri.
·
Aplikasi : murid menggunakan pengetahuan
untuk memecahkan problem kehidupan nyata.
·
Analisis : murid memecah informasi yang
kompleks menjadi bagian kecil-kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi
lain.
·
Sintesis : murid mengombinasikan
elemen-elemen dan menciptakan informasi baru.
·
Evaluasi : murid membuat penilaian dan
keputusan yang baik.
Domain Afektif
·
Penerimaan : murid mengetahui atau
memerhatikan sesuatu di lingkungan.
·
Respons : murid termotivasi untuk
belajar dan menunjukkan perilaku baru sebagai hasil dari pengalamannya.
·
Menghargai : murid terlibat atau
berkomitmen pada beberapa pengalaman.
·
Pengorganisasian : murid
mengintegrasikan nilai baru ke perangkat nilai yang sudah ada dana memberi
prioritas yang tepat.
·
Menghargai karakterisasi : murid
bertindak sesuai dengan nilai tersebut dan berkomitmennya kepada nilai tersebut.
Domain Psikomotor
·
Gerak refleks : murid merespons suatu
stimulus secara refleks tanpa perlu banyak berpikir.
·
Gerak fundamental dasar : murid
melakukan gerakan dasar untuk tujuan tertentu.
·
Kemampuan perseptual : murid menggunakan
indra, seperti penglihatan, pendengaran untuk melakukan sesuatu.
·
Kemampuan fisik : murid mengembangkan
daya tahan, kekuatan.
·
Gerakan terlatih : murid melakukan
keterampilan fisik yang kompleks dengan lancar.
·
Perilaku nondiskusif : murid
mengkomunikasikan perasaan dan emosinya melalui gerak tubuh.
Dimensi
pengetahuan mengandung empat kategori, yang berada di kontinum mulai dari
konkret (factual) sampai abstrak (metakognisi).
·
Factual
·
Konseptual
·
Procedural
·
Metakognitif
Dalam
update dimensi proses kognitif, enam kategori berada di dalam kontinum dari
kurang kompleks (mengingat) sampai lebih kompleks (mencipta):
·
Mengingat
·
Memahami
·
Mengaplikasikan
·
Menganalisis
·
Mengevaluasi
·
Mencipta
Instruksi
Langsung
Instruksi
langsung (direct instruction) adlah
pendekatanteacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan
control guru, ekspetasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimilasi waktu
yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk
meminimalkan pengaruh negative terhadap murid (Joyce & Weil, 1996).
Strategi
Instruksional Teacher-Centered
Mengorientasikan
ialah sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, susunlah kerangka
pelajaran dan orientasikan murid ke materi baru tersebut.
Advance
organizer adalah aktivitas dan teknik pengajaran dengan
membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan murid pada materi sebelum
materi itu diajarkan.
Terdapat dua teknik
advance organizer:
·
Expository advance organizer yaitu
pengetahuan baru yang diberikan kepada murid yang akan mengorientasikan mereka
ke pelajaran yang akan dating.
·
Comparative advance organizer yaitu
memperkenalkan materi baru dengan mengaitkannya dengan apa yang sudah diketahui
murid.
Pengajaran,
penjelasan, dan demonstrasi. Pengajaran dengan
paparan/ceramah, penjelasan dan demosntrasi adalah aktivitas yang biasa
dilakukan guru dalam pendekatan instruksi langsung.
Pertanyaan
dan diskusi. Diskusi dan pertanyan perlu
diintegrasikan ke dalam pendektana instruksi teacher-centered (Weinstein,
1997).
Mastery
Learning adalah pembelajaran satu konsep atau topic secara
menyeluruh sebelum pindah ke topic yang lebih sulit.
Seatwork
adalah semua murid atau sebagian besar murid untuk belajar sendiri-sendiri di
bangku mereka.
Pekerjaan
Rumah. Keputusan instruksional penting lainnya adalah
seberapa banyak dan apa jenis pekerjaan rumah yang harus diberikan kepada
murid.
Perencanaan
dan Instruksi Pelajaran Learner-Centered
Prinsip
Learner Centered
Faktor
Kognitif dan Metakognitif
Ada enam prinsip, yakni
sifat proses pembelajaran, tujuan proses pembelajaran, konstruksi pengetahuan,
pemikiran strategis, metakognisi, dan konteks pembelajaran.
Faktor
Motivasi dan Emosional
Motivasi dan emosi
adalah aspek penting dari pembelajaran seperti pengaruh motivasi dan emosi
terhadap pembelajaran, motivasi instrinsik untuk belajar, dan efek motivasi
terhadap usaha.
Faktor
Sosial dan Development
Seperti pengaruh
perkembangan pada pembelajaran, pengaruh social terhadap pembelajaran
Faktor
Perbedaan Individual
Tiga prinsip
learner-centered terakhir adalah focus individual pada pembelajaran,
diversitas, serta standard an penilaian.
Beberapa
Strategi Instruksional Learner-Centered
Pembelajaran
Berbasis Problem. Pembelajaran berbasis problem menekankan
pada pemecahan problem kehidupan nyata. Kurikulum berbasis problem akan memberi
problem rill kepada murid, yakni problem yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari (Jones, Rasmussen, & Moffitt, 1997)
Pertanyaan
Esensial. Pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari
kurikulum, hal paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid
(Jacobs, 1997).
Pembelajaran
Penemuan. Pembelajaran penemuan ialah pembelajaran
dimana murid menyusun pemahaman sendiri.
Saat guru mulai
mnggunakan pembelajaran penemuan, mereka segera menyadari bahwa agar efektif,
metode pengajaran iniperlu dimodifikasi. Hal ini memunculkan pembelajaran penemuan dengan bimbingan (guided
discovery learning), dimana murid didorong untuk menyusun sendiri pemahamannya,
tetapi juga dibantu dengan pertanyaan dan pengarahan dari guru.
Teknologi
dan Pendidikan
Revolusi
Teknologi
Murid-murid dewasa ini
tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan dimana ketika orang tua dan kakek
mereka masih menjadi murid. Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus
menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas.